Analisis Tingkat Kepadatan dan Nilai CBR Tanah Dasar Ekspansif yang Distabilisasi dengan Campuran Gypsum
Abstract
Tanah ekspansif merupakan tanah lempung yang mempunyai level plastisitas yang tinggi, potensi kembang susut tinggi dengan adanya pergantian musim, sehingga sebelum digunakan sebagai tanah dasar di diperlukan stablilisasi untuk menurunkan nilai Indeks Plastisitas dan menaikkan daya dukung. Stabilisasi adalah cara untuk merubah dan memperbaiki sifat-sifat tanah agar memenuhi persyaratan sebagai tanah dasar. Tanah di daerah Pakuwon, Surabaya Barat memiliki jenis tanah ekspansif, sehingga bangunan sipil terutama jalan mengalami kerusakan walaupun volume lalu lintas rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis tingkat kepadatan dan nilai CBR tanah ekspansif yang distabilisasi menggunakan campuran gypsum dengan prosentase campuran gypsum 9%, 14%, dan 19% dan waktu pemeraman 5, 10 dan 15 hari. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut, karakteristik tanah asli termasuk tanah berbutir halus, plastisitas tinggi, tingkat kepadatan sedang dan nilai CBR rendah. Karakteristik tanah lempung setelah distabilisasi menurut hasil uji atterberg limit memiliki nilai liquid limit 34,52%, indeks plastisitas sebesar 12,4%, termasuk katagori cukup baik. Prosentase dan pemeraman terbaik pada campuran gypsum 19% pada pemeraman 15 hari, tanah dalam kondisi paling padat 1,672 gr/cm³ dan nilai CBR terbesar 7,4% termasuk katagori cukup baik.
Keywords
Lempung Ekspansif, Stabilisasi, Gypsum, Pemeraman
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.