Pengaruh Pelaksanaan PTW (Permit to Work), TRA (Task Risk Assessment) dalam Peningkatan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan Stop Program Sebagai Uji Mediasi
Abstract
ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek fundamental dalam industri minyak dan gas, terutama dalam lingkungan berisiko tinggi seperti Floating Production Storage and Offloading (FPSO). FPSO di PT. XYZ sebagai salah satu unit produksi dan penyimpanan minyak lepas pantai di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memastikan keselamatan operasional. Oleh karena itu, implementasi sistem Permit to Work (PTW), Task Risk Assessment (TRA), dan STOP program sangat penting untuk mengoontrol resiko pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas ketiga program tersebut dalam meningkatkan keselamatan kerja di FPSO PT. XYZ, dengan fokus pada bagaimana masing-masing program diterapkan dan bagaimana peran STOP Program sebagai mediator dalam meningkatkan efektivitas PTW dan TRA. Metode Dalam pemecahan masalah munggunakan structural equation Modelling – Partial Least Square denaga bantuan software PLS ver 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa STOP Program dapat dijelaskan oleh Permit to Work dan Task Risk Assessment sebesar 77,1% » 77%, sedangkan sisanya sebesar 23% adalah dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini. Sementara untuk variabel Kesehatan dan Keselamatan Kerja dapat dijelaskan oleh Permit to Work, Task Risk Assessment dan STOP Program sebesar 81% sedangkan sisanya sebesar 19% adalah dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini. Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi integrasi PTW, TRA, dan STOP Program dalam sistem manajemen K3, serta peningkatan pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan keselamatan. Dengan adanya perbaikan dan sinergi dari ketiga program ini, diharapkan FPSO PT. XYZ dapat mempertahankan pencapaian zero Lost Time Injury (LTI) dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, efisien, serta berkelanjutan bagi seluruh tenaga kerja di unit operasional FPSO.
Kata kunci: FPSO, LTI, Manajemen Risiko, PTW, STOP Program, TRA, Keselamatan Kerja.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
S. Chen, W. Jiang, and C. Zhou, “Development of permit-to-work management system based on POP model for petrochemical construction safety,” J. Intell. Constr., vol. 1, no. 2, pp. 1–19, 2023.
P. Drinkaus, R. Sesek, D. S. Bloswick, C. Mann, and T. Bernard, “Job level risk assessment using task level ACGIH hand activity level TLV scores: a pilot study,” Int. J. Occup. Saf. Ergon. , vol. 11, no. 3, pp. 263–281, 2005.
M. Grill, A. U. Samuelsson, E. Matton, E. Norderfeldt, M. Rapp-Ricciardi, C. Räisänen, and P. Larsman, “Individualized behavior-based safety-leadership training: A randomized controlled trial,” J. Safety Res., vol. 87, pp. 332–344, 2023.
X. Li, X. Yan, J. Wu, E. Radwan, and Y. Zhang, “A rear-end collision risk assessment model based on drivers’ collision avoidance process under influences of cell phone use and gender—A driving simulator-based study,” Accid. Anal. Prev., vol. 97, pp. 1–18, 2016.
M. Cernea, “Impoverishment risks, risk management, and reconstruction: A model of population displacement and resettlement,” in UN Symposium on Hydropower and Sustainable Development, vol. 27, Beijing: United Nations, Oct. 2004.
J. DeRosier, E. Stalhandske, J. P. Bagian, and T. Nudell, “Using health care failure mode and effect analysis: the VA National Center for Patient Safety’s prospective risk analysis system,” Jt. Comm. J. Qual. Improv., vol. 28, no. 5, pp. 248–267, 2002.
J. T. Force and T. Initiative, Guide for applying the risk management framework to federal information systems, NIST Special Publication 800-37, 2010.
M. Jahangiri, N. Hoboubi, A. Rostamabadi, S. Keshavarzi, and A. A. Hosseini, “Human error analysis in a permit to work system: a case study in a chemical plant,” Saf. Health Work, vol. 7, no. 1, pp. 6–11, 2016.
M. Mahanta and B. M. Kunar, “Study of Electronic Permit to Work System at Limestone Mining and Cment Industry to Control Accident and Injuries,” in Int. Conf. Sustainable Innovative Mining Practices, Cham: Springer Nature Switzerland, Nov. 2023, pp. 47–55.
Bauer, S., Sylaja, V. J., Fritzsche, L., & Ullmann, S. (2019). “Task-based digital human simulation with Editor for Manual work Activities-Basic functionalities, applications, and future works”. In DHM and posturography (pp. 57-62). Academic Press.
Mohammad, M. Z., & Hadikusumo, B. H. (2017). “A model of integrated multilevel safety intervention practices in Malaysian construction industry”. Procedia Engineering, 171, 396-404.
Mandal, C. S., & Agarwal, M. (2023). “A review on quantitative risk assessments for oil and gas installations and changes in risk evaluation techniques”. Materials Today: Proceedings.
Nunu, W. N., Kativhu, T., & Moyo, P. (2018). “An evaluation of the effectiveness of the Behaviour Based Safety Initiative card system at a cement manufacturing company in Zimbabwe”. Safety and health at work, 9(3), 308-313.
.Ghozali, Imam, Hengky Latan. (2015). Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart PLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. BP Undip. Semarang.
Sugiyono, (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
Refbacks
- There are currently no refbacks.