Pelatihan Pembuatan Proposal Kegiatan untuk Mendorong Partisipasi Masyarakat di Desa Bontoparang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar
Abstract
Tujuan pegabdian masyarakat ini adalah untuk mendorong upaya masyarakat dalam menuangkan ide-ide pemikirannya ke dalam bentuk tulisan atau proposal yang akan diajukan dalam mekanisme proses perencanaan pembangunan. Dengan kata lain, agar ide masyarakat sejalan dengan visi dan misi pembangunan pemerintah sehingga ide yang tertuang dalam proposal dapat diterima oleh pemerintah daerah. Dampak dari pengabdian ini adalah partisipasi aktif masyarakat desa dalam perencanaan pembangunan dapat meningkat. Metode yang digunakan adalah focus group discussion. Masyarakat desa, dikumpulkan untuk membicarakan isu tentang ide dan gagasan mereka tentang pembangunan yang selanjutnya secara bersama-sama menuangkannya ke dalam proposal kegiatan. Proposal kegiatan yang telah selesai, kemudian, diusulkan kepada pemerintah desa. Temuan pengabdian ini adalah masyarakat sangat membutuhkan keterampilan dalam menyusun proposal yang mumpuni. Karenanya, upaya semacam ini perlu terus untuk digalakkan dan ditingkatkan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
K. Coelho, L. Kamath, and M. Vijayabaskar, Participolis: Consent and Contention in Neoliberal Urban India. New Delhi: Routledge, 2013.
R. Damayanti and S. Syarifuddin, “The inclusiveness of community participation in village development planning in Indonesia,” Development in Practice, vol. 30, no. 5, 2020, doi: 10.1080/09614524.2020.1752151.
R. M. Purnomosidi, I. Triyuwono, and A. Kamayanti, “PEMBEBASAN ETOS AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK: SEBUAH ANALISIS KRITIS HABERMASIAN ATAS KOLONISASI LIFEWORLD,” EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan), vol. 19, no. 1, pp. 132–135, Sep. 2015, doi: 10.24034/j25485024.y2015.v19.i1.68.
J. Gaventa, “Exploring Citizenship, Participation and Accountability,” IDS Bulletin, vol. 33, no. 2, pp. 1–14, Apr. 2002, doi: 10.1111/j.1759-5436.2002.tb00020.x.
V. Monno and A. Khakee, “Tokenism or Political Activism? Some Reflections on Participatory Planning,” International Planning Studies, vol. 17, no. 1, pp. 85–101, Feb. 2012, doi: 10.1080/13563475.2011.638181.
C. A. Flanagan, L. S. Gallay, S. Gill, E. Gallay, and N. Nti, “What Does Democracy Mean? Correlates of Adolescents’ Views,” Journal of Adolescent Research, vol. 20, no. 2, pp. 193–218, Mar. 2005, doi: 10.1177/0743558404273377.
A. Fung, “Varieties of Participation in Complex Governance,” Public Administration Review, vol. 66, pp. 66–75, Dec. 2006.
H. Nez, “Does participation mean reciprocal learning? The relationships between diverse stakeholders during participatory budgeting in Paris,” Journal of Civil Society, vol. 12, no. 3, pp. 266–281, Jul. 2016, doi: 10.1080/17448689.2016.1215371.
“Final Report: Appraisal of Jawaharlal Nehru National Urban Renewal Mission (JnNURM),” Grant Thornton India, 2011. http://jnnurm.nic.in/wp-content/uploads/2012/06/Appraisal-of- JnNURM-Final-Report-Volume-I-.pdf (accessed Oct. 15, 2015).
J. E. Innes and D. E. Booher, “Reframing public participation: strategies for the 21st century,” Planning Theory & Practice, vol. 5, no. 4, pp. 419–436, Dec. 2004, doi: 10.1080/1464935042000293170.
S. M. Cutlip, A. H. Center, and G. M. Broom, Effective Public Relations, 8th ed. Madison: Prentice Hall International, Inc, 2000.
P. A. Leal, “Participation: the ascendancy of a buzzword in the neo-liberal era,” Development in Practice, vol. 17, no. 4–5, pp. 539–548, Aug. 2007, doi: 10.1080/09614520701469518.
J. A. Hollander, “The Social Contexts of Focus Groups,” Journal of Contemporary Ethnography, vol. 33, no. 5, pp. 602–637, Oct. 2004, doi: 10.1177/0891241604266988.
W. Duggleby, “What About Focus Group Interaction Data?,” Qualitative Health Research, vol. 15, no. 6, pp. 832–840, Jul. 2005, doi: 10.1177/1049732304273916.
P. Lehoux, B. Poland, and G. Daudelin, “Focus group research and ‘the patient’s view,’” Social Science & Medicine, vol. 63, no. 8, pp. 2091–2104, Oct. 2006, doi: 10.1016/j.socscimed.2006.05.016.
Refbacks
- There are currently no refbacks.