KINERJA BENTUK BANGUNAN PERKANTORAN BERTINGKAT MENENGAH DI SURABAYA TERHADAP EFISIENSI ENERGI PENDINGINAN
Abstract
Iklim tropis dapat menjadi keuntungan sekaligus tantangan bagi seorang arsitek. Daerah tropis mendapat cahaya matahari sepanjang tahun, itu artinya dapat menghemat energi pencahayaan sekaligus banyak panas yang masuk ke dalam bangunan. Seorang arsitek harus mampu mengoptimalkan iklim agar bangunan yang dibuat lebih efisien terhadap penggunaan energi. Pada derah tropis, temperatur udara dan radasi matahari yang tinggi menjadi tantangan utama seorang arsitek terutama pada bangunan bertingkat. Bangunan bertingkat menengah memiliki luas permukaan selubung yang lebih besar disbanding bangunan bertingkat rendah, itu atinya makin banyak bidang penerima panas pada bangunan sehingga beban pendinginan akan meningkat. Banyak strategi yang dapat diambil oleh arsitek utuk mengurangi beban pendinginan, antara lain dengan memodifikasi bentuk dan material selubung bangunan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja energi pendinginan pada bangunan bertingkat menengah di Surabaya, serta pengaruh bentuk bangunan terhadap efisiensi energi pendinginan. Metode yang diguakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan taktik simuasi. Bentuk bangunan yang ada di lapangan digenerlisir dan digunakan sebagai sample yang mewakili satu tipe bentuk. Simulasi dilakukan untuk menghitung beban pendinginan pada masing-masing sample, kemudian menganalisa hubungan bentuk bangunan dengan kinerj energi pendinginan.
Secara umum s/v ratio berbnding lurus dengan beban pendinginan, namun dalam penelitian ini terdapat beberapa kasus yang berbeda. Dari penelitian ini didapat bahwa bangunan dengan bentuk octagon memiliki kinerja paling baik.Â
Keywords: Bangunan Bertingkat; Bentuk; Energi Pendinginan; Perkantoran; Tropis
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Priatman Jimmy (2002), â€Energy-Efficient Architecture†Paradigma Dan Manifestasi Arsitektur Hijau. FT UK Petra: Dimensi Teknik Arsitektur vol 31 no 1
Hilmawan Edi dan Said Mustafa (2009), “Energy Efficiency Standart and Labeling Policy in Indonesiaâ€, International cooperation for Energy Efficiency Standart and Labelinmg Policy, Tokyo
Yeang Ken (1996), The Green Skyscraper. London: Prestel
Knowles, R.L. (2003), “The Solar Envelope: Its Meaning for Energy and Buildingsâ€, Journal of Energy and Buildings
Baker Nick dan Koen Steemers, (2005), Energy and Environmental in Architecture, Taylor & Francis Group, New York
Markus T.A, Morris E.N (1980), Buildings, Climate and Energy, Pitman Publishing Limited, London
Juniwati Anik dan Asri Dinapradipta (2008), “Optimum Façade Design For Energy Efficient High-Rise Office Building In Hot Humid Tropicsâ€, Proceidings 9th SENVAR + 2nd ISESEE 2008, Malaysia
Depecker P, C. Menezo, J. Virgone, S. Lepers (2001), “Design of buildings shape and energetic consumptionâ€, Science Direct, Building and Environment 36 (2001) 627–635
Ling C.S (2007), Minimising Solar Insolation In High Rise Buildings Trough Self Shaded Form, Universiti Teknologi, Malaysia
Olgyay, V (1963). Design with Climate- Bioclimatic approach to architectural regionalism, Princeton University Press, New Jersey
DOI: https://doi.org/10.31284/j.iptek.2016.v20i1.16
Refbacks
- There are currently no refbacks.