Kajian Pustaka Terhadap Peran Kepemimpinan dalam Tindakan Pelestarian dan Pengelolaan Kota Pusaka

Rian Adetiya Pratiwi, Laretna T. Adishakti

Sari


Kota pusaka adalah kota atau kabupaten yang memiliki keunggulan pusaka alam dan pusaka budaya, mencakup aspek budaya benda dan tak benda serta unsur kehidupan, ekonomi, dan sosial budaya. Perkembangan dan pembangunan yang pesat dari segi fisik serta infrastruktur kota saat ini memberikan tekanan besar pada kawasan kota yang memiliki nilai keunggulan pusaka. Jika hal ini terus berlanjut, kota bisa kehilangan nilai pusaka penting yang dimilikinya. Permasalahan umum yang sering terjadi pada kota adalah laju urbanisasi yang tinggi, dinamika tata kelola pemerintahan, perekonomian yang tidak merata, bencana alam dan manusia, masuknya budaya modern yang mendegradasi budaya lokal, serta kemunduran nilai budaya dalam masyarakat. Kota yang memiliki keunggulan nilai pusaka harus dapat mencerminkan jati diri dan kepribadiannya. Namun saat ini pelestarian dan pengelolaan pusaka seringkali tidak menjadi prioritas dalam pembangunan kota. Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui peran kepemimpinan dalam tindakan pelestarian dan pengelolaan kota pusaka, dan pendekatan Historic Urban Landscape (HUL) dalam pelestarian kota pusaka. Kajian ini disusun dengan pendekatan studi kepustakaan, yakni dengan memanfaatkan sumber pustaka sekunder dan dokumen untuk memperoleh data penelitian tanpa turun ke lapangan. Data pada penelitian studi kepustakaan dapat bersumber dari beragam dokumen tertulis berupa jurnal, laporan seminar, buku, peraturan pemerintah, artikel berita baik dalam berbagai bentuk manual maupun digital. Hasil dari kajian ini akan memberikan gambaran peran kepemimpinan dalam tindakan pelestarian dan pengelolaan kota pusaka serta posisi pendekatan HUL yang dapat dijadikan sebagai dasar yang komprehensif dan terintegrasi dalam pelestarian kota pusaka.

Kata Kunci


Kepemimpinan, Pelestarian, Pengelolaan, Kota Pusaka, HUL

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adishakti, L. T. (2002). Innovative and Collaborative Works in Giving New Live to Urban Core: Building Civic Movement on Urban Conservation & Tourism. Urban Tourism Giving New Life to Urban Core.

Adishakti, L. T. (2019). Implementasi Kota Budaya dengan Modal Dasar Budaya Unggul dalam Kaitannya dengan IPK Serta Indikatornya di Era Pemajuan Budaya. Dalam P. R. Salain & I. G. W. M. Yasa (Ed.), Prosiding Seminar Nasional Kota Denpasar 2019. Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Denpasar.

Adishakti, L. T. (2022a). Heritage Talk Series #02, Architect and Heritage Project “Preservation and Heritage Project.”

Adishakti, L. T. (2022b). Menuju Penataan Kawasan Cagar Budaya Borobudur Sesuai Karakter Saujana Pusakanya. Dalam Menuju Penataan Kawasan Cagar Budaya Borobudur Sesuai Karakter Saujana Pusakanya.

Adishakti, L. T. (2022c). COLLABORATION OF UNIVERSITY, PRIVATES, AND COMMUNITY ON COMMUNITY DEVELOPMENT Case Study: Imogiri Heritage Saujana, Yogyakarta, Indonesia. The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development.

Adishakti, L. T. (2022d). Mempersiapkan Kota Pusaka Masa Depan. UGTV TALKS Eksklusif IKN.

Adishakti, L. T. (2022e). Placemaking in Heritage Settlements in Southeast Asia. Urban Theories Across Borders (UTAB)2022, Comparing Cities in Southeast Asia and Beyond.

Agustiananda, P. A. P. (2012a). Towards Urban Conservation in The City of Solo, Indonesia. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 4(2), 67–77. https://doi.org/10.20885/jstl.vol4.iss2.art1

Agustiananda, P. A. P. (2012b). Urban Heritage Conservation in Surakarta , Indonesia : Scenarios and Strategies for the Future. International Journal of Civil & Enviromental Engineering, 12(April), 28–35.

Agustiananda, P. A. P. (2021). Kuliah Umum “Pemerintahan & Tata Kelola dibawah kepemimpinan Walikota Joko Widodo dari th 2000-2012.” Studio Pusaka Kita - Our Heritage Studio. https://www.youtube.com/watch?v=x8BIatAkLP0&ab_channel=StudioPusakaKita-OurHeritageStudio-

Amer, M. (2018). Heritage Branding : Promoting The UNESCO Creative Cities Presented to By. November, 20.

Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), ICOMOS Indonesia, & Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). (2013). Piagam Pelestarian Kota Pusaka Indonesia “Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat.” https://bppiindonesianheritagetrust.org/berkas/doc/legal/2013%20PIAGAM%20PELESTARIAN%20KOTA%20PUSAKA%20%20INDONESIA_Charta%20for%20Heritage%20Cities%20Conservation.pdf.

Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Sosial Budaya 2021 (F. S. P. dan K. Nasional, Ed.). Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Indonesia 2022 (Direktorat Diseminasi Statistik, Ed.). Badan Pusat Statistik.

Campelo, A., Aitken, R., Thyne, M., & Gnoth, J. (2014). Sense of Place: The Importance for Destination Branding. Journal of Travel Research, 53(2), 154–166. https://doi.org/10.1177/0047287513496474

Christin, D., & Petrus, I. N. (2022). Implementasi Public-Private-Partnership (Ppp) Dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Perkotaan. Jurnal Potensi, 2(1), 37–43. https://doi.org/10.37776/jpot.v2i1.831

City of Ballarat. (2017). Our People, Culture and Place: a Manual For Implementing the Heritage Plan.

Foster, G. (2020). Circular economy strategies for adaptive reuse of cultural heritage buildings to reduce environmental impacts. Resources, Conservation and Recycling, 152(October 2019), 104507. https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2019.104507

Geriya, I. W. (2016). Denpasar Kota Pusaka: Dalam Paradigma Keunggulan, Kreatif, dan Cerdas Kekuatan Baru Menuju Harmoni dan Kebahagiaan. Denpasar: Strategic Meeting Organization of World Heritage (OWHC) Asia Pacific.

Green, J. (1999). Interview With Jaime Lerner. American Society of Landscape Architects. https://www.asla.org/contentdetail.aspx?id=30875

Hawken, P., Lovins, A., & Lovins, H. (2000). Human Capitalism. Dalam Natural Capitalism: The Next Industrial Revolution (hlm. 285–308). Back Bay Books.

Hidayat, N. (2016). Implementasi Kebijakan Pasca Tambang Di Kota Sawahlunto. Society, 3(1), 1–25.

Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia - Indonesian Charter for Heritage Conservation “Merayakan Keanekaragaman,” 1 (2003).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2014). Grand Design P3KP.

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2011). Rumah Pusaka Kotagede: Inventarisasi dan Dokumentasi (L. T. Adishakti, Ed.). Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.

Krisnugrahanto, P. A. (2019). Kota Model Kepranataan Kota Pusaka dalam Program Penataan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) (Studi Kasus: Kota Surakarta). Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 13(2), 32–44. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v13i2.189

Masjutina, S. (2016). Branding Cities Through History and Culture: Example Verona and Cannes. TPBO. https://placebrandobserver.com/branding-cities-through-history-culture/

Melfianora. (2019). Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan Studi Literatur. Open Science Framework, 1–3.

Peraturan Daerah Kota Sawahlunto Nomor 2 Tahun 2001, 2 (2001).

Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka. (t.t.). Geliat Kota Pusaka Indonesia Menuju Pusaka Dunia. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Bina Penataan Bangunan.

Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. (2017). Pelestarian & Pengelolaan Kota Pusaka. Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Rogers, A. P. (2017). Historic urban landscape approach and living heritage. Conserving Living Urban Heritage: Theoretical Considerations of Continuity and Change, 10.

Siswanta, & Haryanto, A. T. (2017). Public Private Partnership Dalam Pengelolaan Museum Radya Pustaka Surakarta. Mutiara Madani, 5(2), 25–50.

Taylor, K. (2016). The Historic Urban Landscape paradigm and cities as cultural landscapes. Challenging orthodoxy in urban conservation. Landscape Research, 41(4), 471–480. https://doi.org/10.1080/01426397.2016.1156066

Tim Pendidikan Pusaka Indonesia. (2010). Pendidikan Pusaka Indonesia, Panduan Untuk Guru Sekolah Dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta (L. T. Adishakti & S. Hadiwinoto, Ed.). Badan Pelestarian Pusaka Indonesia.

UNESCO. (2011). Recommendation on the Historic Urban Landscape (Nomor November). UNESCO.

UNESCO. (2013). Nafas Baru Kota Bersejarah (penjelasan tentang pendekatan lanskap kota bersejarah). UNESCO.

Valdebenito, G., Vásquez, V., Prieto, A. J., & Alvial, J. (2021). THE PARADIGM OF CIRCULAR ECON HERITAGE PRESERVATION OF SOU. November 2020.

Veldpaus, L., & Bokhove, H. (2019). Integrating Policy: The Historic Urban Landscape Approach in Amsterdam. 111–122. https://doi.org/10.1007/978-981-10-8887-2_6

Veldpaus, L., & Pereira Roders, A. (2013). Historic urban landscapes : an assessment framework part II. 29th Conference, Sustainable Architecture for a Renewable Future, 1–5.

WHITRAP. (2016). The HUL Guidebook: Managing heritage in dynamic and constantly changing urban environments. Dalam The 15th World Conference of the League of Historical Cities (Nomor June).




DOI: https://doi.org/10.31284/j.tekstur.2023.v4i2.4438

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.