PERENCANAAN IPAL KOMUNAL DI KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA SURABAYA UNTUK DAERAH BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)

Ro’du Dhuha Afrianisa

Abstract


Isu mengenai fasilitas sanitasi yang layak pakai tahun 2019 harus ditanggapi dengan serius (RPJMN 2015-2019). Sistem pengolahan air limbah terdesentralisasi lebih sesuai untuk daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi seperti Surabaya. Hingga tahun 2015, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya memiliki 611 KK dengan kondisi sanitasi tidak layak. Untuk itu perlu menganalisis perencanaan pembangunan pengolahan air limbah dengan sistem komunal (desentralisasi) di Kota Surabaya. Perencanaan pembangunan dengan sistem komunal akan dikaji dalam penentuan pengolahan air limbah dalam pembangunan dan pengolelolaan air limbah. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan, wawancara, kemudian membandingkan kondisi eksisting dengan peraturan, standar dan norma yang berlaku dengan aspek yaitu aspek teknis. Metode survei lapangan dilakukan dengan datang ke instansi terkait, selanjutnya wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada petugas sanitasi dan kader lingkungan. Kelurahan Kapasmadya Baru Kecamatan Tambaksari menjadi lokasi yang dapat di kelola secara komunal. Terdapat 3 lokasi yang dapat dikelola dengan sistem komunal sebanyak 142 sambungan rumah. Pengelolaan limbah secara komunal menggunakan pengolahan anarobic baffled reaktor (ABR). ABR dipilih karena kemudahan dalam operasional dan maintenance. Unit pengolahan ABR memiliki dimensi 11,9m x 2m x 1,8m.

Keywords


ABR, BABS, sistem komunal

Full Text:

PDF

References


Afandi, Y. V., Sunoko, H. R., Kismartini. 2013. Status keberlanjutan sistem pengelolaan air limbah domestik komunal berbasis masyarakat. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 11, Issue2:100-109.

Bachmann et al. 1985.Performance Characteristics of the Anaerobic Baffled Reactor. Water Research Vol. 19 Issue 1

Bappenas. 2015. Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019. Jakarta

Djonoputro, E. R. 2011. Opsi sanitasi yang terjangakau untuk daerah spesifik. Water and Sanitation Program: Guidance Note.

Foxon, K.M., C.A. Buckley, C.J. Brouckaert, P. Dama, Z. Mtembu, N Rodda, M. Smith, et al. 2006. The Evaluation of the Anaerobic Baffled Reactor for Sanitation in Dense Peri-Urban Settlements. Water SA, Vol 1: 1248.

Guttere, B., Sasse, L., Panzerbleter, T. 2009. Decentralised Wastewater Treatment Systems (DEWATS) and Sanitation in Developing Countries. United Kingdom: Water, Engineering and Development Centre (WEDC).

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat nomor 47/PRT/M/2015 tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus bidang infrastruktur. Jakarta.

Nelson K L. 2005. Small and decentralized systems for wastewater treatment and reuse. Proceedings of an Iranian-American Workshop http://www.nap.edu/catalog/11241.html [online].

Tanaka, Nao. 2015. Proses IPAL Komunal yang ditingkatkan dengan Kombinasi Anaerobik dan Aerobik (RBC). Yogyakarta: APEX/Pusteklim.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan, Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.