Pengukuran Sustainability pada Pengolahan Kulit Durian Menjadi Briket

Nasyita Vivi Amalia, Raditya Jarwenda Novasani, Intan Pratiwi, Ismaul Huda, Kisara Kisara

Abstract

Komoditas utama Kecamatan Doro adalah buah durian yang setiap tahunnya mencapai 33.704 kuintal. Kuantitas panen durian tersebut sebanding dengan jumlah sampah atau limbah yang akan dihasilkan. Hal itu dibuktikan dengan penelitian bahwa hanya 22% buah durian yang dapat dikonsumsi. Penelitian ini telah mengolah kulit durian menjadi briket sebagai upaya pemanfaatan limbah secara berkelanjutan. Terdapat tiga aspek yang menjadi bahan pengukuran yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Hasilnya, dengan pengukuran net present value (NPV), payback period (PP) dan break even point (BEP), keberlanjutan pengolahan briket kulit durian menjadi usaha rumahan dapat dijalankan atau layak. Pengukuran aspek sosial yang telah dilakukan dengan perbandingan kesediaan petani untuk menjalankan usaha briket kulit durian memperoleh nilai 75%. Dengan hasil tersebut maka petani dikatakan bersedia menjalankan usaha yang berkelanjutan sebagai upaya meningkatan pendapatan rumah tangga. Sedangkan pengukuran aspek lingkungan memperoleh hasil 88,67% tingkat keefektifan pengolahan limbah dari kulit durian. Dari 100% limbah durian berupa kulit dan biji, hanya tersisa 11,33% limbah yang belum dapat dimanfaatkan.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.