Estimasi Sumberdaya Nikel Laterit dengan metode Ordinary Kriging dan Inverse Distance Weight ( IDW ) Di PT. X , Kecamatan Langgikima , Kabupaten Konoware Utara , Sulawesi Tenggara
Abstract
PT.X merupakan perusahaan pertambangan nikel yang terletak di kecamatan Langgikima , Kabupaten Konawe Utara , Sulawesi Tenggara dimana perusahaan ini telah melakukan kegiatan operasi produksi sebagai upaya mendapatkan nikel dengan kadar cut off grade yang telah ditentukan serta telah melakukan exploasi lanjutan dan diketahui terdapat pada zonasi ( ku) yang memiliki kandungan diantaranya adalah batuan peridotit , harzburgit, dunit , gabro , dan serpentinit serta untuk mendapatkan volume , density , dan endapan kadar nikel . Kegiatan eksplorasi dilakukan dengan melakukan pengeboran dengan 108 titik lubang bor .Penelitian ini bertujuan untuk menentukan domain Limonite , Saprolite , Badrock dengan pendekatan geostatistik dan diolah menggunakan software estimasi perhitungan sumberdaya dan cadangan menggunakan Metode Inverse Distance Weight dan Ordinary Kriging seta melalui perhitungan Variogram dan pemodelan menggunakan Blok Model . Selanjutnya guna mengetahui volume dari endapan Limonite dan Saprolite peneliti menggunakana Metode Inverse Distance Weight dan Ordinary Kriging guna mengetahui volume dan membandingkan hasil dari ke dua metode tersebut .Dalam upaya menentukan Volume pada Zona Limonite menggunakan Metode Inverse Distance Weight dan Ordinary Kriging memiliki volume yang sama yaitu 1.014.800 m3 namun memiliki perbedaan tonase antara kedua Metode tersebut dimana Metode Inverse Distance Weight memiliki tonase 1.471.460 m3 dan Metode Ordinary Kriging 1.189.204 m3 , pada Zona Saprolite menggunakan Metode Inverse Distance Weight dan Ordinary Kriging juga memiliki volume yang sama yaitu 713.175 m3 namun tonase dari volume’nya juga berbeda dimana Metode Inverse Distance Weight memiliki tonase 1.034.104 m3 dan Metode Ordinary Kriging memiliki tonase 1.069.763 m3 dalam khasus ini mengapa tonase berbeda yaitu dikarenakan adanya faktor Anisotop dimana faktor Anisotop ini diperhitungkan di Metode Ordinary Kriging namun tidak diperhitungkan di Metode Inverse Distance Weight faktor Anisotop sendiri mempengaruhi densiti batuan/massa jenis batuan dari berbagai aspek seperti Jenis dan Jumlah Mineral serta presentasinya , porositas batuan , fluida pengisi rongga , tingkat kekompakan , distribusi ukuran , ukuran dan bentuk partikel , kadae air permukaan , dan keberadaan komponen rongga maupun komponen padatan.Untuk volume cadangan pada Zona Limonite Menggunakan Metode Inverse Distance Weight diketahui sebesar 775.575 m3 sedangkan Metode Ordinary Kriging diketahui sebesar 869.000 m3 , dan pada Zona Saprolite Metode Inverse Distance Weight memiliki volume 495.000 m3 dan Metode Ordinary Kriging memiliki volume 575.525 m3 dan mengapa volume pada cadangan berbeda sedangkan divolume sumberdaya berbeda yaitu terdapat pada perbedaan pandangan pada kedua metode dalam penentuan kadar nikel itu sendiri seperti contoh terdapat sebuah singkapan dengan kadar nikel dibawah 1 namun memiliki kekompakan yang cukup pada metode Ordinary Kriging dapat dilihat sebagai kadar nikel 1 yang mengakibatkan telah memenuhi nilai dari Cut Off Grade itu sendiri.
Kata Kunci : Perhitungan Estimasi Sumberdaya Dan Cadangan Nikel Laterite , Metode Inverse Distance Weight , Metode Ordinary Kriging
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
L. Lintjewas, I. Setiawan, and A. Al Kausar, “Profil Endapan Nikel Laterit di Daerah Palangga, Provinsi Sulawesi Tenggara,” RISET Geologi dan Pertambangan, vol. 29, no. 1, p. 91, 2019, doi: 10.14203/risetgeotam2019.v29.970.
S. A. Mandalay, H. Bahar, S. H. Yuwanto, and L. Utamakno, “PENGARUH BATUAN DASAR TERHADAP KUALITAS ENDAPAN NIKEL LATERIT BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI DAN GEOKIMIA PADA SITE ‘AINUN’ BLOK ‘SUCI’ PT. ST NICKEL RESOURCES, KABUPATEN KONAWE, PROVINSI SULAWESI TENGGARA,” Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN), vol. 3, no. 1, pp. 478–481, 2021.
S. H. Yuwanto and A. K. Ningrum, “Pengaruh Batuan Dasar Terhadap Endapan Besi Laterit Di Pulau Sebuku Kalimantan Selatan,” Jurnal Geomine, vol. 12, pp. 229–243, 2024.
F. A. R. Widiatmoko, Fajar Rizki; Bahar, Hendra; Yuwanto, Sapto Heru; Jusfarida; Putri, Ratih Hardini Kusuma; Pradani, Diana; Cahyono, Yudho Dwi Galih; Tamanak, Melkianus A.; Wardana, Novandri Kusuma; Sari, Avellyn Shinthya; Widara, Maharani Rindu; Yulfiah; Esthi, Pertambangan Nikel A-Z, I. Yogyakarta: KYTA, 2023.
B. S. Nasional, “SNI 4726-2019 Pedoman Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumberdaya, dan Cadangan Mineral,” Jakarta: BADAN STANDARISASI NASIONAL, 2019, pp. 1–61. [Online]. Available: www.bsn.go.id
A. Isjudarto, “Pengaruh Morfologi Lokal Terhadap Pembentukan Nikel Laterit,” ReTII, 2013.
E. Jim, “PENGARUH BATUAN DASAR TERHADAP KADAR UNSUR NIKEL PADA PROFIL LATERIT BLOK ‘X’ PT. CERIA NUGRAHA INDOTAMA DAERAH WOLO KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,” 2021, Universitas Hasanuddin.
I. K. Putra, A. S. Sari, and S. H. Yuwanto, “Estimation of Nickel Laterite Resources and Reserves Using Ordinary Kriging and Inverse Distance Weighting ( IDW ) Methods : A Case Study from the Kolaka Block , PT Indrabakti Mustika , North Konawe Regency , Southeast Sulawesi,” Journal of Earth and Marine Technology (JEMT), vol. 5, no. 1, pp. 42–58, 2014.
Refbacks
- There are currently no refbacks.