Perhitungan dan Analisa Petrofisik Lapangan Betung, Formasi Air Benakat, Sub-Cekungan Jambi-Cekungan Sumatera Selatan

Abstract

Potensi Sub-Cekungan Jambi cukup besar dalam menghasilkan hidrokarbon, dimana rasio kesuksesan yang dicapai sebesar 51% tapi belum dilakukan eksplorasi secara maksimal [9]. Salah satu strategi untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari lapangan migas yang sudah diproduksikan adalah dengan melakukan analisa petrofisik untuk penambahan sumur-sumur pengembangan. Penelitian difokuskan pada L-5 Formasi Air Benakat dimana potensi cadangannya masih cukup besar dengan OOIP L-5 pada tahun 2017 sebesar 16,531.05 MSTB. Metode dalam penelitian ini adalah dengan pengumpulan data primer yaitu data-data log sumur log yaitu Gamma Ray log, Resistivity log, Density dan Neutron log. Data sekunder yaitu literatur, laporan sumur. Menggunakan Petrel Petrophysic, data-data tersebut diolah untuk mendapatkan nilai kandungan lempung, saturasi air, porositas dan permeabilitasnya. Berdasarkan perhitungan dan Analisa petrofisik lapangan Betung, Formasi Air Benakat, Sub-Cekungan Jambi-Cekungan Sumatera Selatan: Sumur-sumur L-5 (AI-209; AI-210; AI-211; AI-222) memiliki nilai porositas dengan range 23% - 31 %, termasuk kategori sangat baik – istimewa [8]. Sumur-sumur L-5 (AI-209; AI-210; AI-211; AI-222) memiliki tingkat permeabilitas dengan range 130 – 229 mD, termasuk kategori baik sekali (Koesoemadinata, 1978). Nilai penggal diperoleh nilai kandungan lempung maksimal 32%, nilai kandungan porositas minimal 13% serta nilai kandungan saturasi air maksimal 50%.

The potential of the Jambi Sub-Basin is quite large in producing hydrocarbons, where the success ratio achieved is 51% but exploration has not been carried out optimally [9]. One strategy to increase the production of hydrocarbons from oil and gas fields that have already been produced is to conduct petrophysical analysis for the addition of development wells. The research is focused on the L-5 of the Air Benakat Formation where the potential reserves are still quite large with an OOIP of L-5 in 2017 of 16,531.05 MSTB. The method in this research is to collect primary data, namely well log data, namely Gamma Ray logs, Resistivity logs, Density logs and Neutron logs. Secondary data are literature, well reports. Using Petrel Petrophysics, the data is processed to get the value of clay content, water saturation, porosity and permeability. Based on calculations and petrophysical analysis of the Betung field, Air Benakat Formation, Jambi-South Sumatra Basin: Wells L-5 (AI-209; AI-210; AI-211; AI-222) have porosity values with a range of 23 % - 31%, including very good category - special [8]. The L-5 wells (AI-209; AI-210; AI-211; AI-222) have a permeability level in the range of 130 – 229 mD, including the very good category (Koesoemadinata, 1978). The cutoff value obtained is a maximum clay content of 32%, a minimum porosity value of 13% and a maximum water saturation value of 50%.